Ideologi Domestikasi Penerjemah (Domesticating Translation)
Domesticating translation adalah ideologi penerjemah yang berorientasi pada BSa. Ideologi ini meyakini bahwa penerjemahan yang betul, berterima, dan baik adalah yang sesuai dengan selera dan harapan pembaca yang menginginkan teks terjemahan yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat BSa. Intinya, suatu terjemahan diharapkan tidak terasa seperti terjemahan. Terjemahan harus menjadi bagian dari tradisi tulisan dalam BSa. Oleh karena itu, penerjemah apa yang diperlukan agar terjemahannya tidak dirasakan sebagai karya asing bagi pembacanya. Sekait dengan Diagram-V dari Newmark, biasanya metode yang dipilih pun adalah metode yang berorientasi pada BSa seperti adaptasi, penerjemahan idiomatik, dan penerjemahan komunikatif.
Bagi Penerjemah Bahas Inggris penganut
ideologi domesticating, kata-kata asing seperti Mr, Mrs, Uncle, Aunt dan
sebagainya harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia agar keseluruhan
terjemahan hadir sebagai bagian dari bahasa Indonesia sehingga berterima di
kalangan pembaca BSa. La akan
berusaha memperkenalkan kebudayaan Indonesia pada dunia luar karena baginya
penerjemahan yang betul adalah yang berterima dalam BSa dan tidak menghadirkan
sesuatu yang asing.
Kecenderungan ini sudah dikemukakan pula oleh pakar teori
penerjemahan, Nida dan Taber dalam Hoed (2006: 84) yang secara tegas
mengemukakan bahwa penerjemahan yang baik berorientasi pada keberterimaan dalam
bahasa pembacanya. Kedua pakar ini dipandang sebagai pen dukung ideologi yang
berorientasi pada kebudayaan BSa atau domestication.
Baca
artikel terkait : Jasa Penerjemah Tersumpah Professional
Kedua ideologi ini merupakan salah satu masalah pilihan
dalam penerjemahan, merupakan penentuan cara pandang dan hal ini merupakan
tahap yang cukup pen ting dalam penerjemahan. Memilih ideologi foreignizing
atau domesticating translation lain tidaklah salah, karena keduanya
mewakili aspirasi yang ada dan telah disepakati di kalangan masyarakat dan
tentu saja disesuaikan dengan need dan audience analysis.
Ciri Teks yang Berorientasi ke Domestikasi
1. Ideologi penerjemahan yang berorientasi pada BSa 2.
Ideologi ini meyakini bahwa penerjemahan yang betul, berterima, dan baik adalah
yang sesuai dengan selera dan harapan pembaca yang menginginkan teks terjemahan
yang sesuai dengan kebudayaan masya rakat BSa.
3. Intinya, suatu terjemahan diharapkan tidak terasa se perti terjemahan. Terjemahan harus menjadi bagian dari tradisi tulisan dalam BSa.
4. Penerjemah menentukan apa yang diperlukan agar
terjemahannya tidak dirasakan sebagai karya asing bagi pembacanya.
5. Sekait dengan Diagram-V dari Newmark, biasanya metode
yang dipilih pun adalah metode yang ber orientasi pada BSa seperti adaptasi,
penerjemahan idiomatik, dan penerjemahan komunikatif.
6. Bagi penganut ideologi domesticating, kata-kata asing
seperti Mr, Mrs, Uncle, Aunt dan sebagainya harus di terjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia agar kese luruhan terjemahan hadir sebagai bagian dari bahasa
Indonesia sehingga berterima di kalangan pembaca BSa.
7. Penerjemah akan berusaha memperkenalkan kebudayaan
Indonesia pada dunia luar karena baginya penerjemahan yang betul adalah yang
berterima dalam BSa dan tidak menghadirkan sesuatu yang asing.
8. Penerjemahan yang baik berorientasi pada keberteri maan
dalam bahasa pembacanya (Nida dan Taber dalam Hoed (2006: 84)
9. Ideologi domestikasi meliputi jenis-jenis penerjemah an
adaptation, free translation, idiomatic transla tion.
10. Ideologi domestikasi menggunakan kata-kata, istilah dan
ungkapan Bsa.